Sekarang ini, moral para murid sedikit banyak telah mengalami kemerosotan. Para murid cenderung melupakan sopan satun teradap guru yang pada dasarnya orang tua yang harus dihormati. Boleh jika menganggap guru sebagai teman, namun sopan santun juga harus tetap dijaga.
Apakah sopan jika seorang murid berbicara keras kepada gurunya, menyela pembicaraan guru dan lain sebagainya. Sungguh hal itu sangat tidak beradab. Ada baiknya murid diberi pelajaran adab terhadap guru. Agar moral yang sekarang ini telah terkikis bisa diperbaiki. Beberapa kitab yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui adab murid terhadap guru adalah kitab Ta’lim Muta’alim karya Sheikh Az-Zarnuji.
Dalam kitab beliau Ta’lim Muta’alim diterangkan adab murid terhadap guru adalah :
Seorang murid tidak berjalan di depan gurunya.
Tidak duduk di tempat gurunya.
Tidak memulai bicara padanya kecuali dengan izin guru.
Tidak berbicara di hadapan guru.
Tidak bertanya sesuatu bila guru sedang capek atau bosan.
Harus menjaga waktu, jangan mengetuk pintunya, tapi menunggu sampai guru keluar.
Seorang murid harus kerelaan hati guru, harus menjauhi hal-hal yang menyebabkan guru marah, mematuhi perintahnya asal tidak bertentanangan dengan agama.
Termasuk menghormati guru adalah juga dengan menghormati putra-putra guru, dan sanak kerabat guru.
Jangan menyakiti hati seorang guru karena ilmu yang dipelajarinya akan tidak berkah
Semua ini penting diketahui murid, karena jika seorang murid menghormati guru, maka ilmu yang diperoleh bisa manfaat dan berkah.
Seorang penyair berkata:
“Sesungguhnya guru dan dokter keduanya tidak akan menasihati kecuali bila dimuliakan. Maka rasakan penyakitmu jika tidak menuruti dokter, dan terimalah kebodohanmu bila kamu membangkang pada guru.”
Jadi sangat jelas bahwa menghormati guru itu harus ditanamkan sejak dini kepada murid, agar murid mengetahui adab terhadap guru, sehingga dalam menuntut ilmu para murid diberi kemudahan untuk memahami berbagai macam ilmu pengetahuan yang ada.