Pak Wahid. Begitulah panggilan akrabnya. Seorang pria dengan nama lengkap Abdul Wahid itu adalah salah seorang guru sekaligus kepala sekolah di sebuah Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) di daerah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Pria kelahiran tahun 1967 ini berbeda dengan kepala sekolah pada umumnya. Ia memiliki tingkat prestasi yang lebih dibanding teman-temannya.
“Para wali murid merasa sangat senang ketika mengetahui bahwa sekolah, tempat saya mengajar sekarang ini yang dulunya termasuk sekolah yang tertinggal jika dibandingkan dengan sekolah lain sekarang menjadi sekolah yang lebih maju dari sebelumnya. Saya sangat bersyukur bahwa kehadiran saya membawa perubahan yang baik” ujarnya.
Pria yang kerab disapa Wahid ini dulunya adalah seorang anak yang berasal dari keluarga miskin. Kedua orang tuanya tidak memiliki pekerjaan yang sekiranya bisa dikatakan cukup untuk membiayai sekolahnya, mereka hanya penjual garam keliling yang dengan penghasilan tersebut terus berusaha untuk membiayai sekolah Wahid. Namun, karena tekad Wahid yang begitu besar untuk bersekolah, akhirnya membuat kedua orang tuanya bekerja lebih keras lagi.
Ketika di perguruan tinggi, Wahid memperlihatkan prestasi-prestasinya yang gemilang. Ia mendapat beasiswa selama menempuh kuliah D3, D4, bahkan S1 dengan jurusan Pendidikan Matematika saat itu.
Dikarenakan tekadnya yang begitu kuat, akhirnya Wahid mampu menyelesaikan studinya serta mampu memperbaiki perekonomian keluarganya saat ini.
Semangat Wahid pun sampai saat ini masih terus sama, prestasinya tidak hanya ketika duduk di bangku kuliah. Hal tersebut terbukti ketika ia memenangkan sebuah lomba yang diperuntukkan kepada para kepala sekolah, yaitu lomba tentang membuat rencana pembangunan sekolah beberapa tahun ke depan.